Fungsi Timing Belt dan Tanda Harus Melakukan Penggantian
Sangat penting bagi Teman DFSK untuk memahami apa saja fungsi dari timing belt. Sebab, jika kinerjanya ada yang tidak sesuai bisa mengakibatkan mobil mati total. Tidak hanya itu, kamu juga harus mengetahui tanda apa saja yang muncul jika komponen ini harus diganti.
Spare part mobil yang juga dikenal dengan nama timing chain ini merupakan salah satu komponen yang memegang fungsi penting untuk kinerja mobil. Berikut informasi lengkap tentang apa saja fungsi, bagaimana cara merawat, dan tandanya harus diganti.
Fungsi
Istilah timing chain mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta mobil. Seperti namanya, istilah “timing” artinya adalah pengaturan waktu. Jadi, komponen yang terbuat dari karet ini fungsi utamanya adalah untuk memanajemen waktu kerja mesin.
Selain fungsi utama tersebut, timing chain juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, berikut informasinya.
Alat Buka Tutup Mesin Mobil Secara Otomatis
Fungsi timing belt yang pertama adalah membuat katup mesin secara otomatis bisa membuka dan menutup. Ini bisa terjadi karena komponen tersebut terhubung secara langsung dengan kedua katup masuk dan bagian pembuangan dengan camshaft.
Menggerakkan Camshaft
Fungsi yang kedua adalah bisa menggerakkan camshaft yang bergerak secara melingkar sesuai putaran mobil. Jadi, komponen yang satu ini akan otomatis bergerak ketika mobil dihidupkan.
Cara Perawatan
Agar kinerja timing chain lebih maksimal, Teman DFSK harus melakukan pengecekan terhadap seluruh perangkat mobil secara berkala. Pasalnya, komponen ini letaknya memang di dalam mesin sehingga sulit untuk dilihat secara langsung.
Perawatan timing belt ini umumnya disesuaikan dengan umur pemakaiannya. Jika sudah melampaui batas maksimal, maka kamu harus segera menggantinya dengan yang baru. Umumnya, batas maksimal pemakaian yang ditoleransi adalah 50 ribu - 80 ribu kilometer.
Saat mengganti timing chain, jangan lupa untuk memperhatikan komponen pelengkapnya agar kinerjanya semakin maksimal. Salah satu komponen pelengkap yang harus ikut diganti bersamaan dengan timing chain adalah tensioner.
Tanda Harus Dilakukan Penggantian
Selain berdasarkan umur pemakaiannya, Teman DFSK juga harus segera melakukan penggantian timing chain ketika melihat tanda-tanda di bawah ini.
Pegas Mesin Terasa Kaku
Tanda pertama yang harus diwaspadai adalah pegas operasi gigi mobil ketika diinjak terasa lebih berat. Penyebabnya bisa dikarenakan mesin telah aus, kurang oli, dan gerak katup yang tidak sesuai dengan piston.
Bunyi Mesin Tidak Normal
Tanda harus mengganti timing belt bisa diketahui apabila muncul suara mesin yang terdengar tidak normal. Kondisi tersebut disebabkan karena timing chain dan komponen mesin yang telah aus.
Faktor penyebabnya adalah kurang oli pelumas dan karet pada timing chain telah kendur karena keausan mesin. Akibatnya, komponen camshaft tidak bisa berputar sebagaimana mestinya.
Oli Bocor
Kebocoran oli mesin menjadi salah satu tanda kinerja timing chain yang semakin berkurang sehingga harus segera diganti. Salah satu penyebab bocornya oli adalah penempatan selang yang tidak tepat dan mengenai camshaft sehingga perputarannya menjadi tidak normal.
Mobil Mogok
Kondisi timing chain yang sangat parah adalah mobil yang tiba-tiba mogok atau mati total. Umumnya, sebelum mogok mobil kamu tidak menunjukkan gejala atau tanda apapun. Parahnya lagi, mobil tersebut tidak bisa dinyalakan kembali.
Itulah berbagai informasi penting mengenai fungsi, cara merawat, dan tanda-tanda adanya kerusakan pada timing belt. Intinya, lakukan servis menyeluruh di bengkel resmi DFSK terdekat. Jika perlu, lakukan penggantian part apabila memang sudah saatnya untuk diganti. Jadwalkan kunjungan service Teman DFSK melalui website https://www.dfskmotors.co.id/id/service-booking & dapatkan jadwal yang sesuai ya !