DFSK bersama Kedutaan China Berpartisipasi dalam Acara International
Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional (Women Day) di berbagai negara, termasuk dirayakan di Indonesia. Peringatan Hari Perempuan Internasional dirayakan sebagai bentuk pendekatan kepada masyarakat dan sosialiasi atas kesetaraan jender, dimana perempuan juga bisa berkarya dan memiliki kemampuan yang setara dengan pria.
DFSK sebagai sebuah merek otomotif juga mengakui perempuan yang ada di seluruh dunia memiliki kemampuan yang sama dengan pria, dan perlu memberikan ruang kepada para perempuan untuk berkarya. Sehingga para perempuan bisa mendapatkan hak-hak mereka untuk mengaktualisasikan diri dan juga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Banyak para pekerja DFSK di pabrik, dealer, maupun head office yang diisi oleh perempuan-perempuan nan tangguh, terampil, dan juga berkompetensi di bidangnya masing-masing. Selain itu perlu diingat juga brand ambassador kami merupakan wanita yang energik dengan segudang kemampuan dan prestasi di kancah internasional yakni Agnes Monica. Ini adalah sebuah bentuk pengakuan kami kepada para perempuan, khususnya perempuan Indonesia, bahwa mereka juga memiliki kemampuan yang sama dengan pria jika diberikan ruang untuk bersosialisasi dan berkembang,” ungkap Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, pada Jumat (8/3/2019) di Kedutaan China, Kuningan, Jakarta.
Tepat di 8 Maret 2019, DFSK juga bersama-sama Kedutaan China merayakan Women Day dengan menggelar acara Women's Day Charity Sale di Kedutaan China yang menampilkan Glory 580 kepada para hadirin. Sport Utility Vehicle (SUV) andalan DFSK ini adalah hasil buah tangan dari anak bangsa yang bekerja di DFSK yang berada di Cikande Industrial Park, Serang, Banten, dan menghadirkan kendaraan yang berkualitas, berteknologi tinggi, memiliki kabin yang lapang, dan cocok untuk kebutuhan perempuan Indonesia.
Pada kesempatan ini, DFSK yang memajang satu unit Glory 580 1.8L CVT Luxury pada acara charity bazaar berencana menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan saat itu ke WIC sebagai bentuk solidaritas.