Perhatikan Hal Ini Ketika Mobil Jarang Digunakan Saat PSBB
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua kembali dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (14/9/2020). Keputusan ini diambil lantaran semakin bertambahnya kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah Jakarta. Kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) kembali diberlakukan. Tentunya aturan ini berdampak bagi Teman DFSK yang kini lebih sering memarkir mobil kesayangan di rumah dalam jangka waktu yang lama. Kendati demikian, mobil Teman DFSK tetap membutuhkan perawatan agar kondisinya selalu optimal ketika dibutuhkan.
Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa mobil tidak akan rusak jika tidak dipakai dalam waktu lama. Toh, mobil hanya diam di garasi dan tak kemana-mana. Asumsi ini justru salah, karena mobil yang dibiarkan menganggur selama berminggu-minggu dapat menimbulkan “penyakit” baru pada komponen-komponen penting mobil, karena sudah tidak dibarengi dengan pengecekan dan perawatan secara rutin seperti saat mobil masih sering dikendarai.
Benar adanya, berkurangnya intensitas penggunaan mobil akan berimbas pada beberapa risiko kerusakan komponen krusial pada mobil, jadi mobil yang jarang dipakai belum tentu akan terbebas dari masalah. Nah, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, Teman DFSK harus simak beberapa komponen mobil yang paling berpeluang rusak agar tahu cara pencegahannya selama masa PSBB masih berlangsung.
Risiko pertama adalah pada komponen kelistrikan tepatnya pada komponen aki. Hal ini akan dirasakan saat pertama kali menyalakan mobil yang sudah lama tak digunakan. Mobil akan menjadi sulit dinyalakan karena adanya penurunan daya listrik dengan sendirinya. Penurunan daya listrik ini berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas aki, semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.
Agar kondisi aki tetap prima, hidupkan mesin setiap hari tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain sekitar 10-15 menit. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki yang lebih maksimal.
Kedua, tekanan angin ban. Sebaiknya Teman DFSK menggerakan mobilnya maju mundur atau keliling di sekitar komplek seminggu sekali. Hal ini dilakukan agar beban pada kendaraan di permukaan bidang ban dapat bertumpu secara merata, sehingga kerusakan ban akibat deformasi bisa dicegah.
Ketiga, perhatikan lokasi parkir. Teman DFSK dianjurkan untuk memarkirkan kendaraannya di dalam garasi. Pasalnya, cuaca panas memiliki dampak buruk bagi mobil. Selain bisa membuat warna eksterior menjadi cepat pudar, terlalu sering parkir di luar garasi ternyata dapat merusak bagian interior.
Keempat, yang tak kalah penting untuk diketahui, bahwa AC mobil yang jarang digunakan tidaklah akan menjadi lebih awet, ditambah AC yang jarang beroperasi akan memiliki udara yang tidak bersirkulasi, hal ini dapat menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran AC yang berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil ketika mobil hendak dipakai kembali. Disarankan agar rutin memanaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit minimal seminggu sekali. Ini bertujuan agar gas pendingin freon tidak mengendap dan membiarkan adanya sirkulasi udara pada kabin mobil.
Terakhir, posisi transmisi dan rem tangan. Untuk keamanan, pastikan Teman DFSK mengaktifkan rem tangan sekalipun parkir pada bidang jalan yang rata. Kemudian, untuk mobil transmisi matik, pastikan posisi transmisi berada di posisi P (Parking) untuk mencegah mobil bergerak saat parkir.
Menjaga kesehatan tubuh saat pandemi masih berlangsung seperti sekarang ini sangatlah penting, namun jangan sampai lupa, perhatikan juga kesehatan mobil kesayangan Teman DFSK dengan memperhatikan beberapa hal di atas dan menerapkan tips yang sudah diberikan.